Asal kata Tanah Lot adalah dari bahasa Bali, tanah dan lot, yang berarti tanah (di atas) laut. Tanah Lot sendiri merupakan sebuah bongkahan pulau kecil berbatu di tengah laut yang berbentuk sedemikian rupa akibat gerusan ombak.
Di atas bongkahan tersebut terdapat sebuah pura yang sangat terkenal, yaitu Pura Tanah Lot. Lokasi wisata ini merupakan salah satu yang paling terkenal di antara para turis, baik lokal maupun manca negara.
Tanah Lot terletak di Kabupaten Tabanan, Bali, sekitar 20 km dari Kota Denpasar. Saat kami ke sana pada bulan Agustus 2017 lalu, kami memulai perjalanan kami dengan sepeda motor dari Pantai Kuta, dan dengan kemacetan di beberapa titik, lokasi tersebut bisa kami capai dalam waktu kurang lebih 2 jam.
Jalan menuju ke Tanah Lot, seperti jalan-jalan di Bali pada umumnya, memang relatif sempit. Didukung oleh kepopuleran Tanah Lot, mungkin hal itulah yang membuat jalanan di sini sangat rawan macet. Tapi secara keseluruhan, medan menuju ke sana cukup mulus dan nyaman untuk dilalui.
Tiket masuknya lumayan terjangkau, yaitu IDR 20.000. Dari arah tiket masuk, kita tinggal mengikuti papan petunjuk arah menuju lokasi Tanah Lot yang tidak begitu jauh, tapi juga lumayan melelahkan kalau kita tempuh dengan berjalan kaki. Parkir mobil terletak di sekitar loket masuk, sementara parkir motor terletak jauh di belakang, yang terletak hampir di dekat jajaran penjaja suvenir di depan pintu gerbang lokasi wisata.
Di depan tempat parkir terdekat ini, ada sebuah rumah warga yang menyediakan toilet berbayar dan tempat untuk salat. Jadi bagi kalian yang muslim tidak perlu khawatir susah mencari tempat salat ya. Untuk toilet berbayarnya, juga ada di titik-titik lain sebelum tempat ini.
Dari arah tempat parkir, kita harus berjalan 100 meter lagi ke pertigaan yang mengarahkan kita ke jalan berpaving yang berisi deretan penjual suvenir di sisi kanan dan kirinya. Dari pertigaan itu, berbelok ke kanan dan berjalan sekitar 200 meter melewati deretan penjual tersebut, kita akan sampai di pintu gerbang Tanah Lot. Selain suvenir, di deretan ini ada suatu lokasi untuk menonton Tari Kecak Tanah Lot dengan tiket seharga IDR 50.000.
Dari gerbang Tanah Lot kita tinggal berjalan lurus menuju ke atraksi utama dari tempat ini, yaitu Pura Tanah Lot. Terletak sekitar 200 meter dari daratan, Pura Tanah Lot hanya bisa dikunjungi saat surut, yaitu sekitar pukul 6 pagi atau menjelang matahari terbenam.
Pura yang sangat ikonik ini, konon, dibangun oleh Dang Hyang Nirartha yang berkelanana ke bagian selatan Bali sekitar abad ke-16. Pura ini menjadi satu dari tujuh pura laut yang ada di Bali.
Di dasar pulau berbatu ini ada seekor ular yang dipercaya masyarakat Bali sebagai selendang dari Dang Hyang Nirartha dan bertugas menjaga pura ini dari para roh jahat. Beberapa orang, tidak hanya umat Hindu, percaya bahwa jika kita memegang ular ini, kita akan mendapatkan keberuntungan. Karena itu, di jam-jam saat laut surut, antrean menuju ke tempat ular ini tampak mengular.
Tapi yang perlu kami tegaskan, bagi yang Muslim, tidak boleh ikut-ikutan melakukannya ya. Karena di agama Islam, mempercayai akan mendapatkan keberuntungan dari hal-hal seperti itu adalah syirik. Jadi, lebih baik kita skip saja bagian mengunjungi ular ini demi menjaga akidah kita.
Karena daya tarik utama dari lokasi ini adalah pemandangan saat matahari tenggelam, waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini adalah menjelang sunset, yaitu sekitar pukul lima sore. Sunset di Bali sendiri adalah sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Pada jam ini, biasanya orang-orang akan membludak dan berkumpul di area sepanjang pinggiran lokasi wisata untuk menyaksikan sunset dengan jelas. Spot favorit adalah di sebelah timur Pura Tanah Lot dan sebelah timur Pura Batu Bolong, karena siluet dari kedua pura tersebut memang sangat ikonik.
Jika mengunjungi Bali di waktu-waktu lain, misalnya siang hari, kondisinya tentu saja akan sangat panas dan laut juga sedang pasang, sehingga air laut yang naik akan menghalangi pengunjung untuk mencapai Pura Tanah Lot di tengah laut.
Selain Pura Tanah Lot, ada beberapa pura lain yang ada di lokasi wisata Tanah Lot ini, di antaranya:
Dari arah Pura Tanah Lot, pura ini terletak agak jauh ke kanan. Bersatu dengan daratan, pura ini menjorok ke tengah laut dengan batuan bagian dasar yang bolong. Lubang inilah salah satu yang membuat pura ini unik. Dengan berparonamakan pantai saat sunset, seperti telah di bahas di atas, pura ini memang seikonik Pura Tanah Lot.
Dari arah Pura Tanah Lot, pura ini terletak di sisi sebelah kiri.
Di atas bongkahan tersebut terdapat sebuah pura yang sangat terkenal, yaitu Pura Tanah Lot. Lokasi wisata ini merupakan salah satu yang paling terkenal di antara para turis, baik lokal maupun manca negara.
Tanah Lot terletak di Kabupaten Tabanan, Bali, sekitar 20 km dari Kota Denpasar. Saat kami ke sana pada bulan Agustus 2017 lalu, kami memulai perjalanan kami dengan sepeda motor dari Pantai Kuta, dan dengan kemacetan di beberapa titik, lokasi tersebut bisa kami capai dalam waktu kurang lebih 2 jam.
Jalan menuju ke Tanah Lot, seperti jalan-jalan di Bali pada umumnya, memang relatif sempit. Didukung oleh kepopuleran Tanah Lot, mungkin hal itulah yang membuat jalanan di sini sangat rawan macet. Tapi secara keseluruhan, medan menuju ke sana cukup mulus dan nyaman untuk dilalui.
Tiket masuknya lumayan terjangkau, yaitu IDR 20.000. Dari arah tiket masuk, kita tinggal mengikuti papan petunjuk arah menuju lokasi Tanah Lot yang tidak begitu jauh, tapi juga lumayan melelahkan kalau kita tempuh dengan berjalan kaki. Parkir mobil terletak di sekitar loket masuk, sementara parkir motor terletak jauh di belakang, yang terletak hampir di dekat jajaran penjaja suvenir di depan pintu gerbang lokasi wisata.
Di depan tempat parkir terdekat ini, ada sebuah rumah warga yang menyediakan toilet berbayar dan tempat untuk salat. Jadi bagi kalian yang muslim tidak perlu khawatir susah mencari tempat salat ya. Untuk toilet berbayarnya, juga ada di titik-titik lain sebelum tempat ini.
Toilet dan tempat salat di kompleks Tanah Lot |
Dari arah tempat parkir, kita harus berjalan 100 meter lagi ke pertigaan yang mengarahkan kita ke jalan berpaving yang berisi deretan penjual suvenir di sisi kanan dan kirinya. Dari pertigaan itu, berbelok ke kanan dan berjalan sekitar 200 meter melewati deretan penjual tersebut, kita akan sampai di pintu gerbang Tanah Lot. Selain suvenir, di deretan ini ada suatu lokasi untuk menonton Tari Kecak Tanah Lot dengan tiket seharga IDR 50.000.
Stan-stan suvenir di kanan kiri jalan |
Pura Tanah Lot
Pura Tanah Lot dari jauh |
Dari gerbang Tanah Lot kita tinggal berjalan lurus menuju ke atraksi utama dari tempat ini, yaitu Pura Tanah Lot. Terletak sekitar 200 meter dari daratan, Pura Tanah Lot hanya bisa dikunjungi saat surut, yaitu sekitar pukul 6 pagi atau menjelang matahari terbenam.
Pura yang sangat ikonik ini, konon, dibangun oleh Dang Hyang Nirartha yang berkelanana ke bagian selatan Bali sekitar abad ke-16. Pura ini menjadi satu dari tujuh pura laut yang ada di Bali.
Ular Penjaga Pura Tanah Lot
Di dasar pulau berbatu ini ada seekor ular yang dipercaya masyarakat Bali sebagai selendang dari Dang Hyang Nirartha dan bertugas menjaga pura ini dari para roh jahat. Beberapa orang, tidak hanya umat Hindu, percaya bahwa jika kita memegang ular ini, kita akan mendapatkan keberuntungan. Karena itu, di jam-jam saat laut surut, antrean menuju ke tempat ular ini tampak mengular.
Tapi yang perlu kami tegaskan, bagi yang Muslim, tidak boleh ikut-ikutan melakukannya ya. Karena di agama Islam, mempercayai akan mendapatkan keberuntungan dari hal-hal seperti itu adalah syirik. Jadi, lebih baik kita skip saja bagian mengunjungi ular ini demi menjaga akidah kita.
Karena daya tarik utama dari lokasi ini adalah pemandangan saat matahari tenggelam, waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini adalah menjelang sunset, yaitu sekitar pukul lima sore. Sunset di Bali sendiri adalah sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
Pada jam ini, biasanya orang-orang akan membludak dan berkumpul di area sepanjang pinggiran lokasi wisata untuk menyaksikan sunset dengan jelas. Spot favorit adalah di sebelah timur Pura Tanah Lot dan sebelah timur Pura Batu Bolong, karena siluet dari kedua pura tersebut memang sangat ikonik.
Jika mengunjungi Bali di waktu-waktu lain, misalnya siang hari, kondisinya tentu saja akan sangat panas dan laut juga sedang pasang, sehingga air laut yang naik akan menghalangi pengunjung untuk mencapai Pura Tanah Lot di tengah laut.
Atraksi/Spot Menarik
Selain Pura Tanah Lot, ada beberapa pura lain yang ada di lokasi wisata Tanah Lot ini, di antaranya:
1. Pura Batu Bolong
Dari arah Pura Tanah Lot, pura ini terletak agak jauh ke kanan. Bersatu dengan daratan, pura ini menjorok ke tengah laut dengan batuan bagian dasar yang bolong. Lubang inilah salah satu yang membuat pura ini unik. Dengan berparonamakan pantai saat sunset, seperti telah di bahas di atas, pura ini memang seikonik Pura Tanah Lot.
Pura Batu Bolong |
Pura Batu Bolong saat sunset |
2. Pura Enjung Galuh
Dari arah Pura Tanah Lot, pura ini terletak di sisi sebelah kiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar