Traveler: Kembar A dan Suami Kembar A
Starting Point: Surabaya
Sebelum berangkat ke Pacitan, kami sempat bimbang mengenai moda transportasi yang akan kami pilih: kendaraan umum atau motor. Karena kami belum mengetahui medan menuju Pacitan, rasanya kendaraan umum jauh lebih aman. Dan karena tidak tersedia kereta yang langsung menuju Pacitan, bus menjadi satu-satunya jawaban.
Ternyata, hanya ada satu bus jurusan Surabaya – Pacitan, dengan 3 jadwal pemberangkatan: pukul 9 pagi, pukul 6 sore, dan pukul 11 malam. Info ini bisa berubah sewaktu-waktu. Jadi, ada baiknya kalian tidak langsung pergi ke Terminal Purabaya (Bungurasih) tapi mencari informasi yang paling aktual terlebih dahulu.
Karena masih harus bekerja di siang hari, kami memutuskan untuk berangkat menggunakan bus malam. Dengan membawa ransel masing-masing, kami berangkat menggunakan motor untuk kemudian diparkir di Terminal Bungurasih. Kami juga menitipkan helm kami di tempat yang sama.
Ketika sedang menunggu bus sekitar pukul 10, kami melihat seorang bule cowok berjalan menenteng papan surfing. Pertama kami pikir dia mau ke Bali. Kemudian kami baru sadar bahwa mungkin saja dia mau surfing di Pacitan karena jarang sekali ada bule dari Surabaya yang mau ke Bali naik bus.
Suamiku akhirnya mengikuti bule tersebut dan kemudian menemukan bus jurusan Pacitan yang masih berada di parkiran. Dan ternyata bus yang berada di parkiran itu sudah penuh penumpang. Tapi mau tidak mau kami harus berangkat dengan bus itu karena bus itu adalah bus terakhir hari itu.
Menurut infromasi dari penumpang lain, sebenarnya kita bisa naik bus Jurusan Ponorogo untuk kemudian nantinya oper bus jurusan Pacitan. Namun, bus operan ini terakhir beroperasi sekitar pukul 10 malam. Jadi, opsi ini sudah tidak lagi berlaku untuk kami saat itu.
Kami pun berdesak-desakan. Bus mulai berjalan. Aku berdiri dengan setengah mengantuk di gang antara dua kursi bus. Setelah melihat beberapa orang yang mulai duduk di lantai, termasuk si bule, aku dan suami pun ikut-ikutan. Dengan keadaan seperti itu, Alhamdulillah, kami masih bisa tidur dengan nyenyak.
Artikel terkait:
REVIEW ARAYA HOMESTAY, PILIHAN PENGINAPAN MURAH DI PACITAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar