Situs Ratu Boko merupakan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Slemen, Daerah Istimewa Yogyakarta. Situs ini terletak di atas bukit, dengan ketinggian sekitar 196 meter di atas permukaan laut. Keseluruhan situs mencapai luasan 16 hektar, dan lokasinya secara administratif berada di dua dukuh, yaitu Dukuh Dawung, Desa Bokoharjo dan Dukuh Sumberwatu, Desa Sambireja, Kecamatan Prambanan.
Tidak diketahui pasti apa fungsi sesungguhnya dari situs ini di masa lalu. Namun, dari sisa-sisa bangunannya, besar kemungkinan situs ini adalah bekas keraton. Maka dari itu, situs ini juga dinamai Keraton Ratu Boko. Dan meskipun Ratu Boko sering disebut dengan nama Candi Ratu Boko, nyatanya situs ini bukanlah candi atau tempat yang bersifat religius tapi lebih ke arah permukiman warga.
Lokasi situs ini tidak begitu jauh dari Candi Prambanan. Ada beberapa petunjuk jalan yang akan memudahkan kalian untuk menemukan lokasinya. Namun, jika kalian ragu, kalian bisa menyalakan Google Maps dan mengetikkan "Ratu Boko" atau "Ratu Boko Information Centre".
Yang sedikit membingungkan sebenarnya adalah karena ada setidaknya dua pintu masuk resmi untuk masuk ke Situs Ratu Boko. Di pintu masuk pertama, sepintas kalian akan melihat suatu bangunan semacam vila yang tinggi dan tak terawat. Usut punya usut, ternyata bangunan itu adalah bagian belakang dari bangunan lain yang ada di sisi satunya, yang bisa dicapai melalui pintu masuk kedua.
Di bawah bangunan itu, ada sebuah bangunan kecil (tampak seperti pos parkir) dan di dalamnya ada petugas yang berjaga.
Ketika kami ke sana, dari bapak ini kami mendapat info bahwa memang di samping bangunan yang tampak seperti vila tak terawat itu ada tangga yang akan membawa kita ke halaman kompleks Situs Ratu Boko. Naiknya hanya sekitar 200 meter, tapi ya bisa jadi cukup melelahkan.
Jika memilih pintu masuk ini, kalian bisa membeli tiket pada petugas yang berjaga dan motor bisa diparkir di halamannya (yang keamanannya sepertinya kurang terjamin karena memang tidak ada tempat parkir resmi). Dan kelemahannya lagi, petugasnya kurang tahu mengenai tiket terusan (Prambanan – Ratu Boko atau Borobudur – Ratu Boko) dan mengira itu bukan tiket resmi.
Pintu satunya yang lebih kami rekomendasikan berada di sisi lain dari pintu pertama. Jadi kalian masih perlu berkendara sekitar 2-3 kilometer untuk menemukannya. Tenang, ada petunjuk jalannya juga kok. Dan jika menggunakan Google Maps, yang harus kalian ketikkan adalah "Ratu Boko Information Centre".
Jalan menuju pintu masuk ini sangat bagus kondisinya. Dan bisa dilewati oleh kendaraan besar seperti bus. Dan keuntungannya, kita tidak perlu naik tangga seperti di pintu pertama tadi.
Masuk ke lokasi, kalian bisa memarkir kendaraan kalian di tempat parkir yang tertata rapi dan ada petugas yang berjaga. Jadi, keamanan terjamin.
Peringatan "Dilarang Memakai Drone" di dekat tempat parkir |
Tiket masuknya adalah IDR 40.000 untuk wisatawan lokal, sementara untuk wisatawan asing kami tidak tahu karena loketnya memang terpisah. Jika membeli tiket terusan, baik Borobudur – Ratu Boko ataupun Prambanan – Ratu Boko, kalian akan mendapatkan diskon sebesar IDR 5.000.
Waktu kami kesana, petugas langsung mempersilakan kami menuju mesin pemindai begitu kami menunjukkan tiket terusan kami. Jadi, memang, pintu ini adalah pintu yang paling resmi dari semua pintu yang ada.
Dari bagian halaman ini, kami melihat di sekelilingnya ada beberapa fasilitas lain seperti toilet, tempat makan, serta toko suvenir. Di dekat pemeriksaan tiket, juga ada tempat penitipan barang.
Tempat makan |
Toko suvenir |
Bagian halaman juga cukup luas untuk parkir bus ataupun minibus. Ada juga bus shuttle terparkir ketika kami tiba disana dan ternyata itu adalah bus shuttle untuk mereka yang membeli tiket terusan Prambanan – Ratu Boko. Tak jauh dari situ, ada loket khusus untuk wisatawan asing.
Loket untuk wisatawan asing |
Tak jauh dari tempat pemeriksaan tiket, kami melihat ada tangga menurun yang kami yakini merupakan tangga yang dimaksud bapak petugas di pos tadi.
Setelah memiliki tiket, yang perlu kalian lakukan adalah memindai tiket di mesin scanner. Tepat di dekat pemeriksaan tiket, ada suatu tempat terbuka, dengan tempat duduk dari sebatang pohon, yang memiliki background gunung dan candi-candi lain di kejauhan.
Dari situ, kalian tinggal terus melewati jalan setapak bertangga, yang membawa kalian menuju ke suatu halaman luas terbuka yang memiliki beberapa gazebo dan tempat duduk. Tak jauh dari situ, ada masjid, yang sepertinya adalah masjid kampung tapi bisa diakses melalui area Ratu Boko tersebut.
Waktu terbaik untuk mengunjungi situs Ratu Boko adalah saat sunset. Banyak foto-foto di Instagram yang menunjukkan keindahan gapura Ratu Boko dengan kilauan cahaya matahari yang akan tenggelam. Selain sore, pagi hari juga bisa dimanfaatkan untuk mengeksplorasi tempat ini karena situs ini akan sangat panas pada siang hari. Meskipun begitu, situs ini tetap bisa dinikmati pada waktu-waktu lain, terlebih jika kalian memiliki waktu yang terbatas.
Yang perlu dipersiapkan tentu adalah tenaga karena situs ini cukup luas dan ada beberapa kali naik turun tangga. Jangan lupa bawa minum, khususnya jika menjelajah di siang hari. Topi, payung, dan kacamata hitam bisa juga kamu bawa agar kamu nggak kepanasan.
Spot/Atraksi Menarik
1. Gerbang
Beberapa ratus meter dari mesin pemeriksaan tiket, kalian akan disuguhi pemandangan luar biasa. Gerbang dari situs ini tampak menjulang di depan, dengan tulisan "Keraton Ratu Boko" beberapa meter di depannya.Gerbang ini bisa dibilang atraksi utama dari keseluruhan Situs Ratu Boko. Lokasinya memang berada di ketinggian jadi untuk menuju titik ini, kita memang perlu mendaki tangga terlebih dahulu.
Gerbang ini terdiri dari dua bagian, yaitu gerbang luar dan gerbang dalam. Gerbang dalam itu sendiri lokasinya sangat berdekatan, yaitu hanya beberapa meter dari gerbang luar.
Gerbang luar dilihat dari gerbang dalam |
Gerbang dalam ini ukurannya lebih besar dan merupakan gerbang utama. Gerbang ini terdiri atas 5 gapura paduraksa (gapura beratap) yang bebaris sejajar dengan gerbang luar. Gapura utama diapit oleh dua gapura pengapit di setiap sisi.
Ada tiga tangga yang menghubungkan dengan tiga gapura, sementara dua gapura pengapit yang kecil tidak dihubungkan dengan tangga.
Banyak yang terpesona dengan keindahan gapura ini. Tak heran jika gapura ini juga pernah menjadi setting di film Doea Tanda Cinta yang diperankan oleh Tika Bravani dan Fedi Nuril.
2. Candi Batukapur
Candi Batukapur ini adalah bangunan berbentuk pondasi berukuran 5 meter x 5 meter. Diperkirakan bagian atasnya dulunya dibangun dengan bahan yang mudah rusak.
3. Candi Pembakaran
Bangunan ini berbentuk teras berundak setinggi 3 meter. Teras kedua yang merupakan pelataran rumput memiliki sumur berukuran 4 meter x 4 meter, yang diyakini dulunya merupakan tempat pembakaran mayat.
4. Paseban
Paseban merupakan teras yang membujur dari utara ke selatan. Teras ini dibangun dari batu andesit dengan tinggi 1,5 meter, lebar 7 meter, dan panjang 38 meter.
5. Pendapa
Pendapa ini merupakan lahan datar seluas 40 meter x 30 meter yang dikelilingi pagar setinggi 3 meter. Pintu masuknya ada di sisi utara, barat, dan selatan yang ditandai dengan adanya gapura paduraksa (gapura beratap).
6. Keputren
Keputren adalah tempat tinggal para putri. Yang paling menarik dari bagian ini adalah kolam-kolam yang dulunya adalah tempat pemandian para putri.
Area sekitar sini juga menjadi salah satu setting romantis Rangga dan Cinta dalam film AADC2.
7. Gua
Di bagian lereng bukit dari situs ini terdapat dua buah gua, yaitu Gua Lanang (gua lelaki) dan Gua Wadon (gua perempuan).
Yang perlu digarisbawahi mengenai gua ini adalah jika kalian mencari alamat atau lokasi situs Ratu Boko melalui Google Maps, jangan sampai kalian salah menuliskan Ratu Boko Cave atau Gua Boko karena kalian akan diarahkan ke jalur tidak resmi yang terletak di samping gua.
Jika melewati jalur ini, kalian bisa masuk tanpa tiket dan jika ketahuan petugas, kalian akan disuruh membayar dua kali harga tiket. Masuk melalui pintu tidak resmi tentu juga akan merugikan pihak pengelola karena uang tiket yang kita bayarkan pada akhirnya akan digunakan untuk perawatan situs serta perbaikan sarana dan prasarana kan. Jadi, jangan masuk lewat pintu ini.
Lagipula, akses menuju pintu ini juga sangat sulit dan tidak ada jalan untuk kendaraan besar seperti mobil atau bus.
Tiket Masuk
IDR 40.000 (Wisatawan Lokal)
Waktu Operasional
Setiap hari: 06.00 – 17.00
Fasilitas
- Tempat parkir
- Masjid (masjid kampung, yang bisa digunakan jika sudah melewati pemeriksaan tiket)
- Toilet
- Tempat makan
- Tempat penitipan barang
Destinasi terdekat
- Candi Prambanan
- Candi Plaosan
- Candi Sojiwan
Cara Menuju ke Situs Ratu Boko
1. Dari Bandara Adisutjipto
- Keluar pintu utama melalui jalan bawah tanah menuju Halte Trans Jogja Bandara Adisucipto
- Naik Bus Trans Jogja Rute 1A (jurusan Prambanan) turun di Halte Pasar Prambanan
- Naik ojek atau taksi menuju Situs Ratu Boko
2. Dari Stasiun Tugu
- Jalan ke Halte Trans Jogja Mangkubumi 1
- Naik Bus Trans Jogja Rute 1A turun di Halte Pasar Prambanan
- Naik ojek atau taksi menuju Situs Ratu Boko
Peta Lokasi Situs Ratu Boko
Alamat Situs Ratu Boko
Bokoharjo, Prambanan, Sleman
Artikel terkait:
BACKPACKING MURAH YOGYAKARTA, MAGELANG, SLEMAN DAN KLATEN 4 HARI 4 MALAM (4D4N): HARI KETIGA (16 AGUSTUS 2017)
Kalau di prambanan ada tempat penitipan barangnya juga ga kak?
BalasHapusWaktu berkunjung ke sana, kebetulan kami tidak melihat tanda penitipan. Tapi, berdasarkan informasi yang kami dapat, ada penitipan di dekat loket lokal dan barang sudah harus diambil sebelum jam 5 sore.
Hapus