Sabtu, 02 September 2017

BACKPACKING MURAH BALI 4 HARI 5 MALAM (4D5N): HARI KELIMA (18 AGUSTUS 2017)



Hari:   Pertama   Kedua   Ketiga   Keempat




Hari ini adalah hari terakhir kami di Bali. Pagi-pagi setelah salat Subuh, kami buru-buru ke kolam renang untuk berenang mumpung situasi masih sepi. Dari awal kami memang sudah merencanakannya karena kami yakin di jam segitu para bule pasti masih tidur.

pengalaman menginap di ubud bali

Aku hanya bermain-main saja di dalam kolam karena memang tidak bisa berenang sementara suami hanya duduk-duduk di pinggir kolam. Setelah puas berenang abal-abal, aku memutuskan untuk mandi.

Selesai mandi dan sedikit berkemas, aku dan suami memutuskan langsung ke restoran untuk sarapan. Sesuai pilihan kami kemarin, hari itu kami mendapatkan masing-masing sepiring nasi goreng, segelas jus semangka, dan secangkir kopi hitam. Nasi gorengnya lumayan enak meskipun penyajiannya memang sangat lama. Mungkin karena di situ telah ada satu keluarga bule dengan banyak anak yang telah memesan lebih dulu. Di sisi lain meja juga ada dua orang dari Singapura.

liyer house ubud bali

pengalaman menginap di liyer house ubud bali

Baca juga:
REVIEW LIYER HOUSE: GUESTHOUSE SUPER NYAMAN DI PEDESAAN UBUD

Selesai makan, kami mengeksplorasi bagian luar hotel dan berfoto-foto. Suasanya sangat indah. Halaman hotelnya sangat luas dan di bagian belakang ternyata berbatasan langsung dengan persawahan yang dihiasi pohon-pohon kelapa yang daunnya melambai-lambai.

pengalaman jalan jalan ke ubud bali

review liyer house ubud bali

Setelah puas, kami kembali ke kamar dan meneruskan berkemas. Setelah memastikan tidak ada yang tertinggal, kami check-out.

Kami lalu memulai perjalanan kami pagi itu dengan mengunjungi Ubud Traditional Market. Namun karena tidak menemukan yang kami cari, kami pun akhirnya keluar dengan tidak membeli apapun.

Kemudian kami lanjut ke Tegallalang Rice Terrace yang ternyata letaknya lumayan jauh. Perjalanan kesana membutuhkan waktu kurang lebih 1,5 jam. Mendekati lokasi, hujan gerimis turun meskipun hanya sesaat. Saat kami tiba, jalanan sangat macet. Banyak kendaraan bus dan roda empat yang ternyata telah tiba di sana. Kami memarkir motor di pinggir jalan dan segera berjalan menuju ke area persawahan yang terletak di bawah.

tegallalang rice terrace bali

pengalaman traveling ke tegallalang rice terrace bali

Kami harus menuruni jalan setapak menurun untuk bisa mencapai persawahan. Waktu itu, sawahnya baru saja memasuki musim tanam sehingga keindahannya tidak optimal. Di waktu terbaiknya, pemandangan sawah ini akan sangat menakjubkan dengan warna hijau yang sempurna. Tapi dalam kondisi seperti ini pun sawahnya tetap indah dan kami tetap bersyukur

Selesai dari situ sebenarnya kami masih punya satu tujuan lagi, yaitu Desa Adat Penglipuran di daerah Bangli. Menurut Google Maps, letak desa tersebut hanya sekitar satu jam dari tempat kami. Tapi karena suami sudah lelah dan enggan ke sana, akhirnya destinasi terakhir kami tersebut aku skip.

Kami lalu memutuskan untuk kembali ke Kuta. Sebelum itu, beberapa ratus meter dari Tegallalang Rice Terrace ada tempat makan bernama Warung Surabaya. Kami mampir dan memesan soto. Dalam perjalanan ke Kuta kami memutuskan untuk mampir ke Pasar Sukawati untuk membeli oleh-oleh.

tempat makan di dekat tegallalang rice terrace

Sesampainya di Kuta, kami langsung menuju ke Bali Manik Inn untuk mengembalikan motor dan mengambil KTP suami. Tanpa membuang waktu kami segera berjalan ke gang Popies Lane, berjalan terus ke Jalan Legian Kaja dan kami memesan taksi online di sana. Tapi karena wilayah itu adalah daerah yang sangat padat, kami membatalkan pesanan kami dan memilih untuk mencegat taksi yang lewat di situ. Dan memang tak berapa lama kemudian ada Taksi Blue Bird lewat di depan kami.

Baca juga:
TIPS SEWA MOTOR DI KUTA UNTUK KELILING BALI

Kami meminta pak sopirnya untuk menurunkan kami di masjid yang dekat dengan pusat Oleh-Oleh Krisna, setelah itu baru kami minta diantar ke Krisna. Tapi ternyata lokasi masjid sangat dekat dengan Krisna dan karena itulah pak sopir menurunkan kami di depan masjid itu dan memberitahu kami bahwa kami tinggal berjalan sedikit untuk sampai di Krisna.

Setelah salat Asar dan sekalian menunggu Magrib, kami berjalan ke Krisna untuk membeli oleh-oleh berupa Pie Susu dan Kacang Disco. Keluar dari Krisna kami memesan taksi online untuk mengantarkan kami ke Bandara Ngurah Rai. Pesawat kami lepas landas sekitar pukul 22.00 WITA dan kami tiba di Surabaya pukul 22.00 WIB.

pengalaman traveling bali



Hari:   Pertama   Kedua   Ketiga   Keempat




Artikel terkait:

PERJALANAN TAK TERENCANA KE PULAU BALI 4 HARI 3 MALAM (4D3N): HARI KEEMPAT (17 FEBRUARI 2014)

CARA MEMESAN TIKET PESAWAT DI TRAVELOKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar