KERETA 24 SENANDUNG SUTERA: PENGALAMAN TIDUR DI KERETA MALAM JURUSAN JOHOR BAHRU – KUALA LUMPUR

Per 19 Mei 2016, rute kereta dari Johor Bahru menuju ke Kuala Lumpur (atau sebaliknya) telah mengalami perubahan. Jika sebelumnya kita bisa naik kereta jarak jauh KTM Intercity Express Train dari Johor Bahru langsung ke Kuala Lumpur, sekarang kita harus terlebih dahulu naik Shuttle/Intercity Train dari Johor Baru menuju ke Gemas, baru setelah itu naik KTM ETS (Electric Train Service) dari Gemas menuju ke Kuala Lumpur. Hal ini berlaku juga sebaliknya. Dengan menggunakan kereta yang sama, kita pun bisa melanjutkan perjalanan ke Ipoh, Butterworth, dan Padang Besar. KTM Intercity Express Train No. 24 Senandung Sutera, per tanggal yang sama, telah berhenti beroperasi.

Singapura dan Malaysia adalah dua negara tujuan wisata paling populer bagi orang Indonesia. Dan kebanyakan traveler, baik pribadi maupun menggunakan jasa agen, memasukkan dua negara ini dalam satu paket wisata mereka. Tak heran banyak yang mencari cara agar perjalanan mereka saat bepergian antara kedua negara tersebut mudah.

Baca juga:

RUTE DAN JADWAL LENGKAP SERTA TARIF (HARGA) ELECTRIC TRAIN SERVICE (ETS) DARI DAN KE GEMAS

Malaysia dan Singapura memang tidak berbatasan darat. Tapi karena telah dibangun jembatan yang menjadi penghubung kedua negara, transportasi darat tetap bisa dijadikan alternatif untuk berpindah antar kedua negara tersebut. Selain bus, moda transportasi lain yang bisa dipilih adalah kereta api.

Perjalanan darat menuju Malaysia dengan menggunakan kereta api akan terlebih dahulu dimulai dengan menyeberangi Singapura – Malaysia menggunakan Shuttle Train. Perjalanan akan dimulai dari Woodlands Train Checkpoint, Woodlands, Singapura dan berakhir di Stasiun JB Sentral, Johor Bahru, Malaysia (berlaku sebaliknya). Setelah sampai di Stasiun JB Sentral Johor Bahru inilah perjalanan sesungguhnya dengan menggunakan kereta dimulai.

Baca juga:

TRAVELING SINGAPURA (SINGAPORE) – MALAYSIA MELALUI DARAT

Seperti halnya Shuttle Train, kereta jarak jauh ini juga dikelola oleh Keretapi Tanah Melayu Berhard (KTMB), sebuah perusahaan perkeretaapian milik Malaysia. Di semenanjung Malaysia, hanya ada dua jalur kereta yang beroperasi. Dua-duanya adalah milik KTMB.

Jalur pertama (North–South Line) melewati Johor Bahru, Kuala Lumpur, Ipoh dan Butterworth.  Di Butterworth ini selanjutnya kalian bisa naik kapal feri untuk menyeberang ke George Town di Penang Island. Jalur kereta ini akan berlanjut hingga ke Thailand. Sementara jalur yang satunya (East Coast Line) memiliki frekuensi yang lebih jarang. Rutenya melintasi pusat negara sepanjang "The Jungle Railway" sampai ke perbatasan Thailand yang dekat dengan Kota Bharu.

Karena kami juga belum pernah naik yang rute kedua, pada artikel ini, kami hanya akan membahas rute pertama.

Seteleh turun dari Shuttle Train di Stasiun Johor Bahru, kita akan langsung diarahkan menuju ke tempat penjualan tiket. Di tempat yang luas ini, selain tempat pembelian tiket, juga terdapat beberapa tempat makan, mushola, toilet, dan juga tempat penukaran mata uang asing. Jika kalian masih mempunyai sisa uang Singapore Dolar sebaiknya kalian tukarkan uang kalian di sini agar persediaan Ringgit Malaysia kalian semakin banyak.

Tiket bisa dipesan secara online ataupun langsung di tempat. Saat itu, kami membeli secara go show. Dan ternyata, untuk pembelian go show ini terdapat konter tiket yang terpisah dari konter tiket pemesanan untuk hari yang berbeda.

Saat membeli tiket, kalian akan ditanyai tipe gerbong yang akan kalian pilih. Untuk perjalanan jarak jauh ini, terutama untuk malam hari, sebaiknya kalian memilih yang berbentuk tempat tidur (berth). Dan jika memilih berth, karena tempat tidurnya susun, maka pilihlah yang bagian bawah karena menurut kami memang lebih nyaman, meskipun tentunya harganya lebih mahal. Kalau kalian termasuk pembeli awal, kalian akan ditanyai oleh petugasnya untuk memilih berth atas atau bawah. Tapi jika ketersediaan tempat telah terbatas, maka kalian harus ikhlas mendapatkan berth manapun.

Kereta yang akan kita gunakan ini bermacam-macam jenisnya. Yang pernah kami naiki adalah kereta malam yang berangkat sekitar pukul sebelas. Kereta tersebut bernomor 24 dengan nama Senandung Sutera.

Sekitar setengah jam sebelum keberangkatan, petugas telah membuka pintu ke arah peron. Kita tinggal berjalan saja sesuai petunjuk arah menuju tempat kereta telah menunggu.

Carilah gerbong yang sesuai dengan yang tertera di tiket. Setelah itu carilah kursi/tempat tidur kalian. Sebelum keberangkatan, petugas akan mendatangi masing-masing orang untuk mendata stasiun tujuan para penumpang. Dari pendataan ini, petugas akan membangunkan masing-masing penumpang sesuai tujuannya. Jadi jika jadwal kedatangan kalian di stasiun tujuan kalian masih di jam-jam kalian tidur, kalian tidak perlu khawatir karena petugas akan membangunkan kalian. Seperti yang pernah kami alami saat kami ke Melaka dulu. Kami sampai di stasiun terdekat untuk menuju Melaka, yaitu Stasiun P. Sebang/Tampin, sekitar pukul 05:00 pagi, dan sekitar 15 menit sebelum sampai petugas telah datang dan memastikan kami telah bangun.

Pengalaman Pertama Tidur di Kereta Tidur yang Nyaman

Karena perjalanan kami waktu itu malam hari, kami tentu saja memilih gerbong dengan tempat tidur atau berth. Lagipula kami belum pernah naik kereta semacam ini sebelumnya. Jadi kami penasaran.

Ternyata memang kami tidak salah pilih. Dengan harga yang lebih mahal, kami bisa mendapatkan kenyamanan lebih. Gerbong berth ini terdiri dari dua lajur tempat tidur yang memanjang di sepanjang dinding, dengan lorong untuk berjalan terdapat di tengah-tengah kedua lajur itu. Ada beberapa deretan berth di setiap lajur (kami tidak tahu pasti berapa banyaknya, tapi lebih dari lima) dan masing-masing berth terdiri dari dua susun.

Masing-masing tempat tidur dilengkapi dengan sebuah bantal. Selain itu, di bagian yang berbatasan dengan lorong dilengkapi dengan kelambu yang membuat privasi kita lebih terjaga. Di bagian yang berbatasan dengan luar, ada kaca yang panjangnya sama dengan panjang tempat tidur, yang juga dilengkapi dengan kelambu. Kalau ingin menikmati suasana malam Johor Bahru dan kota-kota lain, kita bisa membukanya, tapi jika ingin lebih lelap tidur kita bisa menutupnya.

Panjang tempat tidurnya kurang lebih 165 cm karena sangat pas dengan tubuh si kembar. Tapi suami kembar B yang tingginya 180 harus rela menekuk kakinya. Jadi bagi kalian yang tingginya di atas 165 cm harus siap-siap menekuk kaki ya. Hehehe.

Secara garis besar, kami merasa nyaman saat tidur di sini. Kasurnya lumayan empuk dan sprei serta sarung bantalnya bersih. Suasananya juga cukup tenang meskipun di luar tempat tidur kami masih ada aktivitas orang naik turun kereta. Dan juga ada penumpang baru yang naik di berth di atas kami.

Sayangnya, kami tidak sempat mencoba toiletnya karena terlanjur capek. Keesokannya pun kami juga tidak menggunakan toilet di kereta karena memang hectic mau turun dan memutuskan untuk menunda “panggilan alam” di Stasiun P. Sebang/Tampin.



Artikel terkait:

BACKPACKING MURAH SINGAPURA – MALAYSIA 5 HARI 4 MALAM (5D4N): HARI KEDUA (18 AGUSTUS 2015)

CARA LENGKAP DAN JELAS NAIK BUS DI SINGAPURA (SINGAPORE)

CARA NAIK BUS GRATIS GOKL (GO KL) DI KUALA LUMPUR

CARA NAIK MONOREL (MONORAIL) & LRT DI MALAYSIA