Jumat, 09 Maret 2018

BERBURU KULINER MALAM HARI DI TRETES, PRIGEN, PASURUAN (4 MARET 2018)

Traveler: Kembar A, Suami Kembar A, dan Kembar B
Starting Point: Surabaya

Minggu malam, suami kembar A mengajak untuk mencari makan malam di Kawasan Wisata Kuliner Tretes, Prigen, Pasuruan. Akhirnya, selepas Isya, sekitar pukul 19.30, Kembar A dan suami dengan mengajak sekalian Kembar B memulai perjalanan menuju Tretes.

Kondisi jalanan ramai lancar malam itu. Kami sempat terjebak macet di sekitar Ahmad Yani karena ada kereta yang baru lewat. Tapi keluar dari sana, kondisi jalan kembali ramai lancar.

perjalanan surabaya ke tretes

Langit malam itu sangat cerah. Dan berdasarkan prakiraan cuaca yang dilihat oleh suami Kembar A di internet, memang malam ini tidak hujan. Karena alasan inilah, dia mengajak kami mencari makan malam di Tretes.

Kami tiba di bundaran Pandaan dekat Masjid Cheng Ho sekitar pukul 21.10. Lokasi yang kami tuju adalah kumpulan pedagang kaki lima yang berada di dekat Hotel Surya Tretes (Surya Hotel & Cottages). Kami menuju tempat tersebut dengan menyalakan GPS dan menjadikan Surya Hotel & Cottages sebagai destinasi.

Dari Bundaran tersebut, jalanan mulai menanjak. Bahkan, ada satu tanjakan yang kami rasa sangat curam. Selain itu, suhu juga semakin berkurang.

Dua puluh menit dari bundaran tadi, kami akhirnya tiba di tujuan. Kami memarkir kendaraan di depan minimarket, tepat di depan hotel. Pada saat itu, jam menunjukkan pukul 21.30, yang artinya perjalanan kami memakan waktu tepat dua jam.

wisata kuliner tretes pasuruan
Deretan penjual di sisi kanan Hotel Surya
pusat kuliner tretes prigen
Deretan penjual makanan di depan minimarket

Ada banyak penjual makanan yang ada di situ, baik di sisi yang dekat minimarket maupun di sisi yang dekat hotel. Karena sudah sangat kelaparan, kami ingin makan makanan berat dan langsung menuju ke penjual sate yang berada di sisi kiri hotel. Kami memilih penjualnya secara acak karena memang belum pernah ke sini sebelumnya.

berburu kuliner malam hari di tretes
Deretan penjual makanan di sisi kiri Hotel Surya

makan makam di tretes prigen pasuruan


Kami bertiga memesan tiga porsi sate ayam dan nasi, satu botol air mineral, dan satu gelas es teh. Selain sate ayam, penjual tersebut juga menjual sate kambing dan sate kelinci.

Tepat di samping penjual sate, ada penjual jagung bakar. Suami pun memesan satu jagung bakar dan meminta jagungnya disisir agak tidak belepotan saat makan.

Penyajian sate terasa cukup lama. Mungkin karena kami sudah kelaparan waktu itu. Ketika akhirnya sate disajikan, kami segera menyantapnya. Menurut kami bertiga, rasa satenya enak dengan bumbu yang berbeda dengan sate ayam yang biasa kami makan di Surabaya. Selain itu, juga tidak ada taburan bawang merah yang khas seperti di Surabaya. Tapi, secara keseluruhan, kami puas dengan rasa satenya.

kulineran di tretes prigen

pusat kuliner prigen pasuruan

Selesai melahap sate, suami kembar A langsung melahap jagung bakarnya. Rasanya enak. Apalagi, suhu udara saat itu adalah sekitar 23 derajat Celsius. Memang tidak sedingin jika kemarau tapi cukup dingin, dan makanan hangat macam jagung bakar terasa jauh lebih nikmat.

makan jagung bakar di tretes

Ketika semua makanan dan minuman telah habis, kami membayar. Dan total semuanya adalah IDR 78.000, dengan rincian IDR 20.000 untuk satu porsi sate ayam plus nasi, IDR 5.000 untuk air mineral, IDR 5.000 untuk es teh, dan IDR 8.000 untuk jagung bakar.

Karena belum sangat kenyang, kami memutuskan untuk hunting makanan di penjual lain. Kami berjalan ke deretan penjual makanan di sisi kanan hotel. Di situ, suami kembar A memesan satu mangkuk angsle dan kembar A memesan satu mangkuk kacang kuah. Sementara itu, kembar B memesan jagung bakar dari penjual di samping penjual angsle tersebut.

angsle ronde tretes

Rasa angslenya enak. Semuanya pas, dan penyajiannya lengkap dengan kacang. Sementara itu, kacang kuahnya untuk lidah Surabaya sedikit mengecewakan. Mungkin memang itu adalah kacang kuah versi Tretes ya. Kuahnya encer dan kurang terasa manis gurih seperti di Surabaya. Kacangnya sangat lembek sehingga begitu masuk mulut langsung hancur. Dan tidak ada roti cakue seperti yang biasa disertakan oleh penjual kacang kuah di Surabaya. Sementara itu, untuk jagung bakarnya, sama seperti tadi: rasanya sempurna. Jadi, dari ketiga makanan itu, hanya kacang kuah yang mengecewakan, dan lainnya recommended.

tempat makan di tretes prigen pasuruan

rekomendasi tempat makan murah di tretes prigen

Untuk angsle dan kacang kuah, masing-masing dihargai IDR 12.000 per porsi, yang menurut kami sedikit terlalu mahal. Sementara, jagung bakarnya lebih murah dari yang pertama, yaitu IDR 7.000. Jadi, jika kalian mau membeli jagung bakar yang lebih murah, bisa memilih opsi yang ini. Hehehe.

Merasa kenyang, kami memutuskan untuk pulang. Setelah membayar parkir sebesar IDR 5.000, kami segera memulai perjalanan menuju Surabaya.

Perjalanan pulang relatif santai dan lebih cepat dari perjalanan berangkat, yaitu hanya sekitar satu setengah jam. Dan perbedaannya, kami mengalami hujan singkat di tiga titik selama perjalanan tersebut. Kami bersyukur karena hujan tidak turun ketika kami masih asyik menikmati makanan di Tretes tadi. Akhirnya, kami tiba kembali di rumah sekitar pukul 00.30.



Artikel terkait:

REVIEW WISATA GUNUNG BROMO: DARI SUNRISE PENANJAKAN HINGGA BUKIT TELETUBBIES


1 komentar: