Kamis, 22 Februari 2018

PENGALAMAN MENCARI DAN BERNEGOSIASI DENGAN AGEN TRAVEL DI THAILAND: TOUR PHI PHI ISLANDS DAN PHANG NGA BAY

Menikmati keindahan Maya Bay

Seperti tagline kami, salah satu yang kami unggulkan dalam blog kami adalah bahwa kami menyusun perjalanan kami sendiri, tanpa bantuan dari agen travel atau semacamnya. Namun ada beberapa pengecualian di sini. Ada beberapa tempat di dunia ini yang tidak bisa kunjungi tanpa bantuan agen travel. Salah satu contohnya adalah dua lokasi wisata yang akan kami bahas pada artikel ini, yaitu Phi Phi Islands di Krabi dan Phang Nga Bay di Phang Nga. Keduanya sama-sama terletak di Thailand.

Kedua spot tersebut tidak bisa kita kunjungi sendirian. Artinya, kita harus meminta tolong kepada agen travel yang ada di sana. Pada perjalanan kami ke Thailand bulan Agustus 2016 lalu, seperti yang telah kami rencanakan dengan matang pada itinerary kami, kami pun harus menggunakan jasa agen travel untuk sampai di sana. Tapi kenapa tetap bisa disebut mandiri? Ya, karena kami mencari sendiri agen tersebut di Thailand sana dan bernegosiasi dengan mereka dan bukannya menggunakan bantuan agen travel dari Indonesia untuk mengurus negosiasi tersebut. Dan berikut adalah pengalaman kami.

Sebenarnya bisa saja proses ini dilakukan secara online. Tapi untuk memesan online tentu saja kami butuh kartu kredit dan kami tidak memiliki kartu kredit. Karena itulah, memesan langsung di Thailand adalah satu-satunya cara yang bisa kami lakukan saat itu.

Mencari agen travel di negeri orang tentu bisa dibilang susah-susah gampang ya. Apalagi bagi kita yang tidak tinggal di negara tersebut. Hal itu pun yang kami pikirkan pada awal perjalanan kami. Karena itu, kami telah sangat mempersiapkan informasi dengan lumayan banyak berbagai hal tentang agen travel untuk kedua lokasi wisata tersebut, di antaranya adalah kisaran harga dan lokasi agen travel itu sendiri.

Mengenai kisaran harga, ini sangat penting untuk menghindarkan kita dari tertipu dan mendapatkan harga di atas rata-rata atau mungkin kekurangan dana karena tidak menyangka harganya bakal segitu. Waktu itu, kebetulan memang sangat sedikit artikel-artikel yang membahas hal ini secara detail. Tapi setelah pencarian yang panjang, kami pun mendapatkan patokan harga yang kami cari, yaitu THB 1.000 per orang untuk masing-masing tur. Keduanya adalah tur seharian, yaitu dimulai sekitar pukul 08.00 sampai 17.00 waktu setempat.

Karena tidak ada info lain, kami juga mencadangkan dana untuk transportasi kami ke dan dari lokasi wisata serta biaya makan kami selama di kedua spot tersebut.

Karena artikel yang kami dapat adalah dari setahun sampai dua tahun sebelumnya, kami pun mencadangkan masing-masing THB 200 ke dalam setiap harga untuk patokan kami. Di luar itu, mungkin saja kami sudah tidak akan sanggup membayar.

Sementara untuk lokasi agen travel, lagi-lagi tidak ada info yang memadai tentangnya. Tidak ada alamat pasti yang kami dapat, tapi hanya berupa keterangan bahwa agen travel terdapat di banyak tempat di Phuket. Oke lah, itu sudah cukup untuk membuat kami tenang. Kami berpikir untuk mencarinya di dekat hotel kami saja nanti. Mungkin lebih mudah karena kami pasti akan bisa sekalian jalan-jalan sambil mencari makan saat hunting agen travel tersebut.

Akhirnya kami tiba juga di Thailand, lebih tepatnya di Provinsi Phuket. Kami memutuskan untuk memulai perjalanan dari Phuket karena selain ini merupakan destinasi terkenal sehingga tidak akan ada kendala dalam pencarian transportasi pesawat yang murah meriah, juga karena ini merupakan lokasi strategis untuk memulai dua tur tersebut di atas yang terletak di dua provinsi berbeda, yaitu Krabi dan Phang Nga.

Karena merupakan sesuatu yang tidak bisa kita tebak dan bisa dibilang bersifat untung-untungan, saran kami adalah pilihlah agen travel yang kamu temukan pertama kali. Artinya, pada kesempatan pertama kamu mendapat tawaran dari agen travel, terbukalah untuk menerima tawaran mereka tanpa banyak berpikir seperti, "Bagaimana kalau di tempat lain lebih murah?" atau "Bagaimana kalau" yang lain. Yang penting adalah, harga yang ditawarkan harus masuk akal sesuai dengan informasi yang kita cari dan tentu saja harus sesuai dengan budget meskipun ada perbedaan harga dari yang telah kita targetkan. Jika harga akhir ternyata sangat jauh dari itu, ya kita harus tegas menolak dan terpaksa mencari yang lain.

Waktu itu, keluar dari Phuket International Airport, kami naik taksi dengan pertimbangan bahwa itu yang paling cepat dan murah untuk mengangkut kami berempat menuju hostel kami di Patong Studio Apartment. Si sopir menanyakan alamat hotel kami dan sepertinya dia tidak begitu mengenal daerah tersebut. Di tengah perjalanan, si sopir berhenti di suatu tempat dan bertanya tentang alamat tersebut kepada seorang wanita yang tengah berdiri di pinggir jalan. Si wanita memberi tahu si sopir. Tapi saat kami hendak melanjutkan perjalanan, si wanita bertanya pada kami apakah kami berencana pergi ke Phi Phi Islands. Dan jika iya, dia mempersilahkan kami untuk mampir sebentar dan melihat penawarannya. Dan sudah bisa ditebak lah bahwa ini semua sebenarnya adalah sekenario mereka semata.

Bandara Phuket
Halaman Phuket International Airport

Naik taksi ke Patong, Phuket
Taksi di Bandara Phuket

Seperti yang telah kami bilang di atas, kami pun mengambil peluang pada kesempatan pertama. Kami lalu turun dari mobil dan si wanita yang sangat ramah itu mempersilahkan kami masuk ke ruangan tak begitu lebar yang tampak seperti kantor agen travel pada umumnya di Indonesia. Sementara si kembar bersiap-siap untuk bertarung harga, para suami memutuskan untuk menunggu di luar saja.

Lalu mulailah si wanita tadi mengambil brosur-brosur yang dia punya. Ternyata dia punya banyak pilihan tur, tidak hanya Tur Phi Phi Islands seperti yang tadi dia tanyakan, tapi juga ada Tur Phang Nga Bay atau yang lebih dikenal dengan nama Tur James Bond Island.

Yang paling penting dan wajib dilakukan di sini adalah menawar. Jangan sampai tidak menawar!

Pada awal penawarannya, si wanita menanyakan jadwal yang kami inginkan untuk ke Phi Phi Islands. Setelah melihat ketersediaan tempat untuk tanggal tersebut, wanita itu membandrol harga seperti yang tertera di brosur, yaitu THB 2.000 untuk Tur Phi Phi Islands. Kami sempat syok dan merasa putus asa karena itu jauh di atas target kami. Apalagi kalau harus dikali empat orang, bisa-bisa kami tidak makan pada perjalanan selanjutnya.

Akhirnya kami pun dengan tegas memberitahunya bahwa itu sangat di luar budget kami. Kami dengan jujur bilang bahwa budget kami hanya THB 1.000. Dia bilang tidak bisa kalau segitu karena itu terlalu rendah. Akhirnya dia memberikan penawaran lain, yaitu dia mengurangi harganya menjadi THB 1.600 dan menghilangkan paket snorkeling. Dari awal kami memang tidak berniat snorkeling. Jadi kami tidak masalah itu dihilangkan dari daftar. Namun lagi-lagi, kami masih keberatan.

Setelah bersikukuh bahwa kami tidak mampu, akhirnya dia menguranginya lagi menjadi THB 1.200 dengan alasan bahwa kami adalah orang Asia. Dia bilang bahwa ini final dan tidak bisa turun lagi. Sebenarnya ini telah sesuai perkiraan kami karena kami telah mencadangkan kenaikan harga THB 200, tapi kami sempat masih ragu. Lalu kami bertanya apakah akan ada mobil antar jemput dan dia menjawab iya. Lalu kami bertanya apakah harga ini termasuk makan siang, dia menjawab iya lagi. Dia juga menambahkan bahwa kami akan makan di Hotel Phi Phi dan semua makanannya halal karena beberapa pekerja di sana adalah muslim. Lalu kami berunding dan karena uang cadangan kami untuk makan dan mobil tidak tergunakan sama sekali, akhirnya kami mengiyakan tawaran terakhirnya THB 1.200 tersebut.

Lalu kami bertanya sekalian tentang tur ke Phang Nga Bay (James Bond Island). Kami berpikir, mumpung di sini, kalau bisa sekali jalan dapat kan akan sangat menghemat waktu. Lalu wanita itu mengeluarkan brosur lain, dengan harga yang lebih membuat syok, yaitu THB 3.200. Tentu ini terlampau mahal bagi kami mengingat budget yang kami sediakan untuk tur ini hanyalah THB 1.000 dengan pencadangan tambahan THB 200. Dia sempat menurunkan harga hingga THB 2.000 karena lagi-lagi dengan alasan bahwa kami orang Asia, tapi kali ini pun kami masih merasa itu terlalu mahal

Seperti yang kami singgung di atas, wanita ini memang kelihatan sangat baik. Bahasa inggrisnya bisa dicerna dengan mudah dan suaranya juga sangat halus dengn logat Thailand yang khas. Sambil memikirkan cara mengurangi harga, dia sampai meminta itinerary kami untuk memilihkan jadwal yang pas karena tur kedua ini rupanya beberapa telah fully booked.

Karena rencana kami di itinerary untuk Tur Phang Nga Bay (James Bond Island) adalah sehari setelah tur Phi Phi, dia melihat lagi jadwalnya dan menemukan ada satu jadwal yang masih kosong untuk 6 orang. Itu artinya kami bisa masuk di situ tanpa mengubah jadwal kami. Dia juga melihat jadwal kami setelahnya, yaitu setelah tur Phang Nga kami berencana untuk langsung terbang ke Bangkok malam harinya sekitar pukul sembilan. Dia sempat menghitung-hitung lama perjalanan kami dari lokasi wisata dan akhirnya keputusannya adalah kami masih bisa datang awal di bandara. Jadi sekali lagi tidak ada yang harus diubah dari jadwal di itinerary kami. Alhamdulillah.

Kami tetap bersikeras bahwa harga TBH 2.000 yang dia tawarkan terakhir masih mahal karena target kami hanya THB 1.000 plus cadangan THB 200. Sekali lagi kami bertanya terkait transportasi antar jemput dan makan siang untuk tur ini. Ternyata sama, dua-duanya sudah termasuk dalam harga. Akhirmya si kembar berunding berdua. Dan dengan pertimbangan bahwa uang makan dan mobil yang kami cadangkan untuk tur Phi-Phi tidak tergunakan sama sekali, begitu juga dengan tur ini, dan dengan begitu maka uang sisa di kantong kami masih cukup banyak, akhinya kami mengutarakan harga final yang kami mampu bayar, yaitu THB 1.600.

Wanita itu tampak bingung dan bilang bahwa akan susah kalau serendah itu. Lalu dia berpikir sejenak. Dan pada akhirnya dia bilang, "Ya sudah, karena kalian masih di bawah 25 tahun, kalau begitu aku kasih kalian harga pelajar, THB 1.700, sudah nggak boleh ditawar lagi." Kami sempat mau tertawa dan akhirnya menjelaskan kalau kami sudah berumur 28 tahun dan bahwa salah satu peserta, yaitu suami kembar B sudah 29. Dia memandang kami dengan syok, dan mengaku kalau mengira umur kami masih 20 tahun. Kami sempat tersanjung dengan itu. Hahaha. Lalu dia berpikir sejenak, dan dengan sepintas lalu memandang wanita lain di ujung ruangan yang sedang sibuk menulis sesuatu. Lalu akhirnya dia bilang, "Ya sudah, kalian berakting saja masih di bawah 26 tahun kalau misal ditanya bosku. Aku kasih harga THB 1.700. Bagaimana?" Akhirnya kami tidak bisa menolak lagi. Kami deal dengan harga segitu.

Setelah itu, wanita itu menawari kami satu paket tur lagi, yaitu pertunjukan Lady Boys yang digelar di Patong, yang merupakan daerah tempat kami menginap. Sebenarnya kami sempat tertarik, tapi karena itu bertentangan dengan moral yang kami percaya, dan karena kami tidak menyisihkan budget untuk itu, serta jadwal kami setelah dari Phang Nga adalah terbang ke Bangkok malam harinya sehingga tidak menyisakan waktu kosong sama sekali, kami pun menolak.

Lalu kami pun melakukan proses pembayaran. Dan nyatanya, kami tidak ditanyai umur oleh bosnya. Setelah membayar wanita itu memberi kami dua amplop. Amplop pertama berisi bukti permbayaran tur Phi Phi Islands kami. Di luar amplop itu dia menuliskan jam penjemputan, yaitu pukul 07.00 waktu setempat. Amplop kedua berisi bukti pembayaran tur Phang Nga Bay (James Bond Island) kami, di luar amplop terdapat catatan waktu penjemputan juga. Kali ini pukul 07.45 waktu setempat.

Tur Phi Phi Islands Thailand

Tur Phang Nga Bay Thailand

Untuk sementara jika menginginkan di tempat lain, kami punya satu lagi alamat dimana kami menemukan agen travel lain, yaitu di sekitar hostel kami di Patong Studio Apartments, dengan alamat: Soi Koknam, Patong, Kathu District, Phuket 83150, Thailand.

Di sini waktu itu awalnya kami hanya menyewa motor. Lalu pada saat mengobrol, pemilik persewaan menawari kami tur ke Phi Phi Islands dan Pang Nga Bay. Kami bilang kami sudah dapat. Dia tanya dimana, kami jawab di dekat bandara. Lalu dia tanya lagi dapat harga berapa. Saat kami beritahukan harga yang kami dapat dia menggeleng dengan tampang yang kami simpulkan sebagai 'Gila, murah banget!' Lalu kami tanya, "Memang di sini berapa?" Dia dengan agak ragu akhirnya menjawab, "Ya... segitu juga." Tapi kami tidak yakin. Dari tampangnya kelihatan dia lumayan kaget mendengar harga yang kami dapat. Menurut kami sih kemungkinan harga yang dia tawarkan jauh di atas itu.

Nah, demikian lah sedikit pengalaman dan tips dari kami. Semoga membantu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar